-->

Kamis, 29 Desember 2011

Video Sandy Sandoro


Download video clip Sandy Sondhoro Malam Biru (Kasihku) ...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Glen - Kisah Romantis

mengejar dirimu takkan ada habisnya

membuat diriku menggila

bila hati ini menjatuhkan pilihan

apapun akan kulewati

hari ini sayang sangat penting bagiku

kau jawaban yg aku cari

kisah hari ini kan ku bagi denganmu

dengarlah sayang kali ini

permintaanku padamu

reff: dan dengarlah sayangku

aku mohon kau menikah denganku

ya hiduplah denganku

berbagi kisah hidup berdua

cincin ini sayang terukirkan namamu

begitu juga di hatiku

hujan warna-warni kata orang tak mungkin

namun itu mungkin bagiku

sebuah tanda cintaku

repeat reff


Koleksi Glenn Fredly yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Glenn Fredly – Kisah Romantis
Gambar Artis Indonesia




Download Youtube Video Clip Glenn Fredly – Kisah Romantis
Foto Artis Indonesia
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Sandy sandoro - anak jalanan from gudanglagu,com


anak jalanan kumbang metropolitan

selama ramai dalam kesepian

anak jalanan korban kemunafikan

selalu kesepian di keramaian

tiada tempat untuk mengadu

tempat mencurahkan isi kalbu

cinta kasih dari ayah dan ibu

hanyalah peri yang palsu

anak perawan kembang metropolitan

selalu resah dalam penantian

anak perawan korban keadaan

selalu menanti dalam keresahan

tiada restu untuk bertemu

restu menjalin hidup bersatu

kasih sayang dari ayah dan bunda

hanyalah adat semata

anak gedongan lambang metropolitan

menuntut hidup alam kedamaian

anak gedongan korban kesibukan

hidup gelisah dalam keramaian

tiada waktu untuk bertemu

waktu berkasihan dan mengadu

karena orang tua metropolitan

hanyalah budak kesibukan

anak jalanan metropolitan

anak jalanan metropolitan


Koleksi Sandy Sondhoro yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Sandy Sondhoro – Anak Jalanan
Gambar Artis Indonesia
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

File Splitter or Joinner

Bagi temen yang biasa download araupun upload file via internet pasti butuh sama yang satu ini,
file splitter atau joinner bernama hjsplit
download hjsplit via ziddu di http://www.ziddu.com/download/17987962/HJ-Split.rar.html ...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Kamis, 22 Desember 2011

PUNK again

original by xxlcilacap

Mengucap kata punk atau menuliskan p, u, n dan k memang mudah. tapi permasalahan tentang punk sepertinya tak akan pernah berakhir. banyak para blogger yang menguak habis tentang kata satu ini. pro dan kontra’nya pun tambah banyak.

Punk itu sebuah sub-budaya yang lahir di inggris, tepatnya di london. mereka yang asalnya sering cekcok dengan kaum skinhead lambat laun menjadi menyatu karena mumpunyai paham yang sama. punk menjadi genre musik di awal taun 70an. ditandai dengan munculnya The Ramones dan Sex Pistols.

Akan tetapi, seiring bergulirnya waktu punk kini mengalami banyak sekali perubahan. yang dulunya dianggap perusuh sekarang punk malah menjadi salah satu trend. banyak remaja sekarang yang mengatakan dirinya punker tetapi tak tau apa arti punk tersebut. style-nya diobral, ideologinya dilupakan. para punker senior jelas sangat menyadari hal itu. kecewa?? bisa jadi.

jrx sang drummer superman is dead pernah mengungkapkan betapa dangkalnya pemikiran remaja yang mengaku dirinya rebel. mereka gak tau gimana rebel yang sebenarnya. mereka hanya melihat rebel dari luarnya saja. membuang sampah plastik pada tempatnya dan mempengaruhi orang agar tidak buang sampah sembarangan menurut jrx bisa disebut pemberontakan. dalam hal ini punk memang identik dengan pemberontakan.

Kita kembali ketahun 70-an dimana ada dua band di dua negara berbeda yang keduanya menjadi tonggak sejarah berdirinya musik punk. kedua band itu adalah The Ramones dari amerika dan Sex Pistols dari Inggris. Menurut beberapa sumber, ramones dianggap sebagai pendiri musik punk. tapi jika melihat bahwa punk itu sudah ada lebih dulu di tanah inggris, mungkin sex pistols lah yang semestinya menjadi tonggak pendiri musik punk. 1972 merupakan berdirinya the strand yang merupakan cikal bakal sex pistols, sedangkan ramones terbentuk tahun 1974. apa ada pendapat lain??

Masuk ke generasi 90′an punk bergema kembali. ditandai dengan berkibarnya band-band seperti green day, the offspring, rancid dan blink 182. band yang disebutkan terakhir menjadi yang paling populer. mulai dari sinilah punk dikenal oleh khayalak luas. fashion mereka mulai digemari. punk menjadi konsumsi kapitalis yang mengabaikan sisi idealis seorang seniman. tiket konser, kaset. marchandise dan kaos laku keras di pasaran. tak bisa dielakan bila orang-orang jetset lah yang membawa punk dari luar ke indonesia. mereka para pelajar indonesia yang belajar di luar sana membawa beberapa majalah yang mencetak artikel tentang kaum anti-kemapanan itu.

Kini kaos bergambar band-band punk dijual mahal di distro-distro. padahal awal mula distro didirikan oleh anak punk yang enggan membeli produk luar yang berharga mahal, mereka menjual baju yang dapat dijangkau oleh semua golongan. kini semua itu terbalik. harga distro tetap mahal yang murah terlempar ke pasar baru.

Tahukah anda mengapa bad religion menggunakan lambang christ-crossed? salah satu alsannya : “Lambang itu sangat mudah bagi anak-anak untuk disemprotkan pakai hairspray atau dipampang di kaos”, sebut jay bentley sang bassis. tak ada kesan glamour.

Kembali lagi ke awal 70-an. di saat band-band punk masih dapat dihitung dengan jari dan mereka telah dikontrak oleh perusahaan sebesar EMI tetap saja permintaan konsumen masih terbilang sedikit. masuk ke awal 80-an, di saat band heavy metal dan slowrock menggema dengan mengadakan konser besar dan lebih dilirik oleh para produser. band-band punk mulai memebentuk komunitas. mereka mengadakan acara independen dengan pamplet atau flyer yang ditulis tangan sebagai promosinya. penontonnya pun tak jauh dari teman sahabat setongkrongan yang itu-itu saja.

Kini acara-acara yang melibatkan band punk sudah termasuk acara besar. beberapa produk besar berani mensponsori band punk yang manggung. pensi-pensi sekolah kini tak perlu khawatir mengundang band anti-kapitalis ini. tak ada lagi mohawk menjulang, tak ada lagi jaket kulit berlogo anarki. baju mereka kini merupakan kaos berwarna cerah dengan design yang cheesy jauh dari kesan seram.

Kini kita bahas punk dalam negeri. di indonesia sendiri saya belum tahu pasti kapan punk masuk. yang pasti punk kini disambut ramah di indonesia. walaupun media masa menyorot sifat brutal punk.

Kita tengok rocket rockers, endank soekamti, netral, closehead, my pet sally yang notabene bergenre punk (lebih tepatnya poppunk atau melodic punk, untukk rocket rockers ada yang bilang atu lebih tepatnya skatepunk). mereka tetap saja kurang atau tidak sama sekali memegang ideologi punk. lirik mereka cenderung menceritakan tentang pacar-pacar mereka, berbeda jauh dengan band punk awal yang menyuarakan pemberontakan kepada pemerintahan, kehidupan sosial, bahkan masalah agama. lirik punk tak jauh beda dengan lirik pop yang diubah dengan beat dan hentakan yang lebih cepat dan bertenaga.

Superman is dead -lah sepertinya yang masih sedia memberontak. lirik mereka, ideologi dan fashion masih terbilang cukup old skool. mereka yang dikritik karena masuk mayor label ternyata punya keberanian lebih dibanding mereka yang indie tapi masih memikirkan lirik dan lagu yang easy listening agar para remaja mau membeli lagu mereka. superman is dead beserta para outsider (sebutan untuk para fans SID) -nya. masih setia memegang apa itu punk sebenarnya, menurutku.

Untuk di jakarta disana ada band MARJINAL (kalo gak salah). sejujurnya saya belum pernah dengar lagu mereka. tapi saya telah membaca di beberapa artikel. sepertinya mereka menyuarakan kekesalan terhadap pemerintahan (that’s great !!).

Punk is not the glue sniffer, mereka adalah kaum yang sadar akan kebobrokan yang ada didalam lingkungannya, force to against kebodohan, kemonotonan....
Punk bukan komunitas peresah masyarakat, makanya bagi anda yang ngaku punk sejati tunjukkan punk itu yang sebenarnya,....
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Sejarah Punk

original by Bonny
Tak ada yang tahu pasti kapan dan di mana munculnya budaya punk pertama kali. Tapi ada sebuah catatan penting ketika sebuah grup band dari Inggris yang dalam tiap pertunjukannya selalu dihadiri anak-anak muda dengan dandanan berbeda dari yang lain. Nama band itu adalah Sex Pistols dan hit mereka yang terkenal adalah “Anarchy in U.K.” Wabah ini secara cepat menyebar ke Eropa.

Punk muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat yang kondisi perekonomiannya lemah dan pengangguran di pinggiran kota-kota Inggris, terutama kelompok anak muda, terhadap kondisi keterpurukan ekonomi sekitar tahun 1976-1977. Kelompok remaja dan kaum muda ini merasa bahwa sistem monarkilah yang menindas mereka. Dari sini muncul sikap resistensi terhadap sistem monarki. Kemarahan-kemarahan ini diwujudkan dalam bentuk musik yang berisi lirik-lirik perlawanan dan protes sosial politik serta cara berpakaian yang tidak lazim. Konser-konser musik digelar sebagai media untuk mengampanyekan ide-ide mereka.

Dari Rock n’ roll ke Punk
Punk sebetulnya memiliki dasar sikap yang sama dengan musik rock n’ roll, aliran musik yang lahir pada tahun 1955. Dulu, rock n’ roll itu menjadi musik milik generasi muda yang ingin memberontak terhadap kemapanan, sehingga dijauhi dan tidak disukai para orang tua. Tapi saat rock mulai kehilangan gereget dan dianggap monoton, mulailah ada kasak-kusuk untuk menciptakan jenis musik baru yang ekstrem sebagai reaksi melawan kejenuhan tadi. Dari keresahan itulah aliran punk lahir.

Tidak seperti aliran musik lainnya, punk lebih mengutamakan pelampiasan energi dan curhat ketimbang aspek teknis bermain musik. Para pencinta punk berprinsip bahwa tidak perlu jago bermain musik, yang penting penampilan oke dan yang namanya unek-unek harus bisa dikeluarkan. Dan memang, buktinya, almarhum Sid Vicious dari Sex Pistols tidak jago bermain bass. Meski demikian, orang-orang tidak memandangnya dengan remeh dia. Malah justru Sid banyak digandrungi para pencinta punk.

Pada tahun 1964, terjadi serbuan besar-besaran grup asal Inggris ke Amerika. Dan yang menjadi “biang keladinya” adalah The Beatles. Melihat trend baru itu, remaja Amerika pun sadar bahwa sebuah grup sanggup mengerjakan semuanya sendiri. Maka di berbagai pelosok Amerika, anak-anak sekolah pun mulai membentuk band dan latihan di garasi rumah mereka sendiri. Karena mereka baru belajar, musiknya pun tidak yang susah-susah. Mereka cenderung belajar dari grup-grup yang alirannya simple tapi nge-rock, macam Rolling Stones, The Whom atau Yardbirs, yang musiknya lebih menitikberatkan pada riff dan power, bukan struktur lagu yang njelimet.

Maka ketika mereka pada gilirannya mulai menulis lagu sendiri, musik mereka mempunyai ciri khas sederhana tapi “kencang” atau “ber-power”, biasanya dengan satu riff gitar yang di ulang-ulang. Tapi meski bentuknya masih “primitif”, musik yang mereka ciptakan mampu menggugah semangat pendengar. Sesuai dengan tempat kelahirannya, orang memberi julukan untuk warna musik ini: Garage Rock. Grup-grup yang lahir contohnya The Standells, The Seeds, The Music Machine, The Leaves, dan lain-lain. Dan dari sini lahirlah sound yang selanjutnya berkembang jadi punk rock.

Dari Iggy hingga Ramones
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Memasuki dekade 70-an, punk mulai menemukan bentuknya seperti yang kita kenal sekarang. Ciri pemberontakannya makin kentara, dan segala rupa aksi panggung yang ugal-ugalan pun mulai muncul. Dari generasi pelopor punk ini ada dua nama yang boleh disebut paling menonjol yaitu MC 5 dan Iggy and The Stooges.

Iggy adalah salah satu dari segelintir pentolan punk yang kiprahnya masih berlanjut sampai dasawarsa 90-an. Dan seiring dengan lahirnya generasi baru punk rock, namanya pun makin diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam musik rock pada umumnya, dan punk pada khususnya.

Tahun 1975 lahirlah beberapa grup musik baru seperti Blondie yang ngepop, Talkin Heads yang avant garde, The Voidoids yang berkutat dengan gitar, dan The Dead Boys yang nyeleneh. Dan ada The Ramones. Ramones punya citra seperti tokoh kartun. Empat anak jalanan asal Queens yang tampil gahar dengan jaket kulit dan jeans belel, seperti geng. Gerombolan ini memancang mitos bahwa mereka satu keluarga. Pada tanggal 4 Juli 1976,

Ramones mengadakan konser perdananya di Inggris. Entah itu tanggal keramat atau apa, konser mereka meninggalkan bekas yang dalam diri kaum muda Inggris yang menyaksikannya. Konser itu disaksikan oleh para pentolan grup yang belakangan memotori kebangkitan punk di Inggris, yaitu Sex Pistols, The Damned, dan The Clash.

Dari Sex Pistols hingga Green Day
Sex Pistols dan The Clash memasukkan aspek baru dalam perkembangan punk, yaitu protes sosial dan politik. Kedua grup ini menjadi penyambung lidah kaum muda Inggris yang frustrasi. Mulailah mereka menyuarakan protes terhadap segala ketidakadilan yang mereka lihat sehari-hari. Cuma saja pendekatan mereka berbeda, sesuai dengan latar belakang kehidupan masing-masing.

Di tahun 1980-an, di saat era punk di Inggris datang dan pergi, di berbagai penjuru dunia mulai muncul berbagai macam band beraliran punk dan belakangan menjadi legenda setempat. Di Irlandia, misalnya, ada grup The Understones. Di Australia ada The Saints. Dan di Selandia Baru ada The Clean.

Di Amerika gelombang terbaru pemusik punk AS bukan berasal dari New York, melainkan dari California. Generasi ini mendapat pengaruh yang sama besar dari The Ramones dan Sex Pistols. Tapi agak lain dengan kedua mentornya itu, mereka sangat serius menghayati prinsip-prinsip dasar punk. Bagi mereka punk bukan sekadar aliran musik, melainkan juga identitas, gaya hidup, bahkan juga gaya hidup bahkan prinsip.

Di selatan LA, tepatnya di Hermosa Beach, sebuah kelompok punk metal baru bernama Black Flag bela-belain menyewa gereja sebagai tempat latihan mereka. Tempat ini selanjutnya menjadi pusat kegiatan pencinta punk setempat. Grup-grup yang lahir di sana The Circle Jerk, Social Distortion, dan Suicidal Tendencies, dan lain-lain. Mereka lebih berhaluan keras. Penampilannya lebih brutal dan liriknya lebih radikal.

Sementara di San Francisco aliran punk lebih berpolitik. Di sana muncul nama-nama macam The Avengers, The Dils, dan yang paling dominan The Dead Kennedys. Grup yang terakhir disebut tadi melancarkan protes keras terhadap berbagai hal, mulai dari kebijaksanaan pemerintah sampai fasisme. Musik mereka berada di perbatasan antara punk yang melodius dan hardcore murni.

New York juga melahirkan grup-grup yang belakangan memperkaya khazanah musiknya dengan unsur lain, seperti Beasty Boys dan Sonic Youth. Dan ada juga The Misfits, yang mengungsi dari New Jersey.

Pada akhir tahun 1980-an benih kebangkitan generasi kedua mulai ditanam di LA. Dulu, awal dasawarsa ini, di San Fernando pernah berdiri sebuah grup band bernama Bad Religion. Bad Religion memiliki personelnya yang rata-rata sangat intelek. Saking inteleknya, lagu mereka sering memakai kata-kata yang membuat orang Amerika harus membuka kamus. Bad Religion merupakan band yang memelopori berdirinya generasi baru grup-grup punk California. Sebut saja macam Dag Nasty, Pennywise, NOFX, dan belakangan tentu saja Rancid, Offspring, serta Green Day.

Punk dan Gaya Hidup
Punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyeleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para performer berkualitas rendah, dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan harus disertai dengan hebohnya pemikiran.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, antikemapanan, antisosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan DIY atau do it yourself. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Punk dan Anarkisme
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka.

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk. Dari tahun ke tahun, musik punk terus mengalami perubahan bentuk. Yang tidak berubah adalah semangat pemberontakannya.
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Tentang Punk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sekelompok pemuda Punk
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Minggu, 18 Desember 2011

Kebutuhan dunia Networking

Adalah Folder Solution sebuah tim usaha mandiri, yang menerima permintaan dunia networking,..

apakah Anda mempunyai kebutuhan jasa di dunia IT ataupun networking??

Silahkan berkunjung di www.folder-solution.com ...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Paradigma Mahasiswa Terhadap Lembaga Kemahasiswaan

Hampir di setiap perguruan tinggi pasti ada organisasi kemahasiswan,sebagai wahana untuk meengatualisasikan kreatifitas dan potensi mahasiswa. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pada Pasal 3 (1) dijelaskan bahwa di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswa intra ini dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. Pada Pasal 5 dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:

perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan;
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
komunikasi antar mahasiswa;
pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yan berguna di masa depan;
pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa;
pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika, moral dan wawasan kebangsaan.

Diantara fungsi organisasi tersebut, fungsi pengembangan keterampilan organisasi dan kepemimpinan mahasiswa merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan mahasiswa, selain calon ilmuwan, juga calon pemimpin bangsa di masa depan. Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda yang nanti diharapkan sebagai pemimpin. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan secara matang melalui organisasi kemahasiswaan. Persoalan yang dianggap urgen dari kehidupan mahasiswa adalah ketika mereka harus menghadapi globalisasi yang ditandai dengan tuntutan demokratisasi dan persaingan. Demokrasi menjadi salah satu tuntutan masyarakat dunia, sebab demokrasi dianggap sebagai suatu sistem pemerintahan rasional terbaik. Tuntutan terhadap demokratisasi di Indonesia juga semakin menguat semenjak reformasi. Tuntutan kebebasan berpendapat, penegakan hukum, perlindungan terhadap HAM, keterbukaan, merupakan indikator dari demokrasi. Oleh karena pemimpin, dituntut untuk lebih memahami, dan sekaligus menjalankan prinsip dan nilai-nilai demokrasi. Meskipun gerakan reformasi tahun 1998 dipelopori oleh mahasiswa, belum semua mahasiswa paham tentang demokrasi. Berbagai konflik antar mereka pada saat pemilihan pimpinan organisasi, demontrasi yang berujung pada tindakan yang anarkis mengindikasikan bahwa belum semua mahasiswa paham tentang demokrasi. Berdasarkan pada kondisi tersebut, salah satu program pendidikan karakter yang dikembangkan di Unesa adalah membangun karakter pemimpin melalui organisasi kemahasiswa. Pendidikan karakter pemimpin tersebut ditujukan kepada para elit-elit mahasiswa yang menjadi pengurus organisasi kemahasiswa mulai dari tingkat perguruan tinggi sampai ke tingkat jurusan. Nilai yang ditanamkan adalah etika politik, yang berkaitan dengan bagaimana mereka memperoleh dan menggunakan kekuasaan, serta bagaimana mereka mensikapi lawan politik dalam proses pemilihan pimpinan organisasi. Dalam pendidikan ini yang pertama dilakukan adalah merubah paradigma ”menang-kalah” menjadi ”yang terbaik”. Paradigma ”menang-kalah” menganggap bahwa kekuasaan adalah segalanya, dan oleh karena itu harus diperebutkan dengan segala cara. Paradigma seperti ini bukan hanya mendorong tindakan ”marchiavelian”, yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan, tetapi juga menimbulkan konflik yang berkepanjangan diantara sesama mahasiswa. Konflik antara mahasiswa sebagai akibat dari proses pemilihan pimpinan mahasiswa, selain dapat menimbulkan tindakan anarkhis yang dapat menimbulkan kerusakan berbagai sarana, juga menghasilkan budaya yang tidak sesuai dengan etika akademis, yang selalu menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang. Paradigma ”menang-kalah” harus diubah menjadi paradigma ”yang terbaik”, yaitu memilih yang terbaik diantara yang baik. Dengan asumsi bahwa diantara yang baik tentu ada yang terbaik, maka proses pemilihan pimpinan organisasi kemahasiswa dilakukan dengan cara uji publik yang melibatkan seluruh mahasiswa. Dengan paradigma ini, para mahasiswa didorong untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik, tanpa harus merugikan yang lain (fastabikhulqhoirat). Dengan paradigma ini nilai—nilai yang akan dibangun adalah (1) Acievement; mendorong setiap orang untuk menjadi yang terbaik, (2) menghargai prestasi orang lain; (3) ikhlas, dengan memberi kesempatan kepada mereka yang lebih bak, (4) menjaga persatuan dan keutuhan organiisasi kemahasiswaan, (5) lebih mengutamakan kepentingan organisasi (negara) daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Perubahan paradigma ini dilakukan dengan pendekatan rasionalisasi melalui diskusi-diskusi di kalangan pimpinan organisasi kemahasiswaan (BEM dan DLM) baik ditingkat perguruan tinggi sampai ke tingkat jurusan. Selain itu, upaya untuk membangun karakter pemimpin di kalangan mahasiswa juga dilakukan melalui Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) mulai dari tingkat jurusan atau prodi, sampai ke tingkat perguruan tinggi. Mulai dari LKMM pradasar di tingkat prodi, LKKM dasar di tingkat fakultas, dan LKMM tingkat menengah dan lanjut di tingkat Universitas. Dengan program ini diharapkan para pimpinan organisasi kemahasiswaan menjadi model karakter dari mahasiswa lain. Mahasiswa yang menjadi pimpinan BEM maupun DLM di tingkat Fakultas minimal harus pernah mengikuti LKMM tingkat dasar. Begitu juga mahasiswa yang ingin menjadi pimpinan BEM maupun DLLM di tingkat universitas harus telah mengikuti LKMM tingkat menengah, atau minimal telah menikuti LKKM tingkat menengah, Dengan pola ini karakter kepemipinan mahasiswa akan terbangun, sehingga diharapkan kedepan mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang cerdas, bijak, dan sederhana. Sebagai implementasi dari nilai-nilai karakter yang telah mereka peroleh dari matakuliah Pengembangan Kepribadian, pengelaman mereka mengikuti unit-unit kegiatan kemahasiswaan, dan leatihan keterampilan manajemen, para pimpnan organisasi kemahasiswaan ini harus bisa menjadi contoh atau model bagi mahasiswa lainnya. Dengan demikian, selain ada pengendalian diri agar berbuat yanag baik, mereka juga diawasi oleh mahasiswa lain. Dengan faktor internal dan eksternal inilah mereka akan menampilkan karakter sebagai mahasiswa yang cerdas, jujur, bertangggungjawab, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungann maupun teman sejawatnya. Sebagai bentuk pengarhargaaan dan sekaligus motivasi kepada para mahasiswa, setiap tahun dipilih mahasiswa model terbaik di tingkat universitas maupun fakultas. Kepada mereka yang menjadi mahasiswa model terbaik diberi penghargaan oleh lembaga berupa surat pengharagan dan lainnya. Dengan penghargaan ini diharapkan semakin banyak mahasiswa yang ingin menjadi model karakter.

Original Article by Alim Sumarno, M.pd
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Pengenalan Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Kerjasama dengan Android Inc.
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
2007-2008: Produk awal
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Selasa, 16 Agustus 2011

Lailatul Qadar???? Untung-untungan???

Secara bahasa lailatul Qadar berarti malam penentuan, lail artinya malam, dan
qadar artinya ketentuan atau ukuran.
Makna lailatul Qadar:
Dalam al-Qur’an bulan Ramadlan disebutkan sebagai bulan turunnya al-
Qur’an (QS 2:185)  dan penurunannya dipertegas dengan QS 44:1-3, yang menyatakan
bahwa al-Qur’an diturunkan pada hari penuh kemuliaan, dan QS 97:1-2, yang
menjelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada malam qadar, dikenal dengan sebutan
lailatul qadar.
Para mufasir  berpendapat bahwa proses penurunan al-Qur’an dilakukan dua
kali; dari lauhul mahfud ke langit dunia secara langung dalam satu malam, dari langit
dunia  ke bumi (hati Rasul SAW)  secara bertahap selama 23 tahun; diturunkan
sesuai kondisi kejiwaan dan kondisi historis yang menyertai kehidupan Rasul SAW
dan para pengikutnya dibawa oleh Jibril as ke hati Rasul SAW.
Pada kesempatan pertengahan ramadhan 1432H ini saya mencoba sedikit mengajak pembaca menerwang peristiwa ini, pertanyaan yang ada di benak saya kemudian "apakah peristiwa ini adalah peristiwa global??"
Jika iya, maka ada sedikit kejanggalan, mengingat terjadinya malam hari pada setiap belahan dunia berbeda, apakah malam yang jadi acuan adalah malam di arab atau di Indonesia?
"ataukah peristiwa ini sifatnya internal/individual??" artinya tidak semua orang akan mampu mencapai derajat ini.
Akankah malam ini akan jadi malam untung2an?? saya fikir sang Maha Sempurna tidak akan mungkin menciptakan sesuatu yang untung2an macam itu, dengan Maha Adilnya Allah SWT tidak mungkin rasanya ada malam untung-untungan semacam itu.
Kenapa malam-malam terakhir??
KIta kembalikan saja kepada pribadi masing2, tergantung bagaimana kita memaknai keislaman kita, apakah kita adalah penganut yang oportunis atau yang bagaimana??
Yang jelasnya, menurut saya Lailatul qadar  itu adalah pasti adanya, karena dia adalah Janji Allah SWT, bagi orang-orang yang punya pengetahuan akan kecintaan terhadap Allah SWT, bukan pribadi oportunis yang mengharap sesuatu yang instant-instant dalam semalam.
wallahu alam bisshawab, semoga kita termasuk Hamba yang mengalami Lailatul Qadar..
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

De javu, ilmiah or not sih?

Di tengah keasyikan menonton sebuah teater, mendadak Andi terbawa ke masa silam. Ia yakin betul sudah pernah mengalami pengalaman yang sama persis dengan yang dialami detik itu juga. Pemandangan itu, musik itu, hingga ke warna baju orang di sebelahnya. Semua diyakini pernah ia alami sebelumnya. Tapi kapan dan di mana, lelaki itu tak pernah mampu mengingatnya.
Andi hanya satu dari sekian juta orang di dunia ini yang mengalami déjà vu. Apa itu déjà vu? Agak sulit menjelaskan definisi peristiwa yang lebih populer dalam bahasa Prancis ini. Namun yang jelas, kalau ditanya pernahkan kita ada pada suatu kondisi di mana merasa pernah mengalami sebuah peristiwa yang sama persis di masa lalu, maka jawabnya hampir selalu ya.
Definisi déjà vu secara ilmu kejiwaan, menurut Dr. Vernon Neppe MD, PhD, Direktur Pacific Neuropsychiatric Institute (PNI), adalah pengaruh subjektif mengenai anggapan adanya kesamaan pengalaman saat ini dengan masa lalu yang sulit dijelaskan. Sedangkan James Lampinen, profesor psikologi dari University of Arkansas mendefinisikan déjà vu sebagai perasaan begitu kuat mengenai adanya kesamaan global yang terjadi pada situasi baru. Kesamaan pengalaman dalam déjà vu ini bersifat keseluruhan, hingga setiap detail terkecil, mirip sekali dengan yang pernah dialami seseorang di masa lampau. Tapi pengalaman ini selalu disertai dengan perasaan tidak nyata.
”Kebanyakan orang pernah mengalami déjà vu. Dari survei yang pernah dilakukan, mayoritas responden menjawab ia pernah mendapatkan pengalaman déjà vu, minimal sekali dalam seumur hidupnya,” papar Lampinen seperti dilansir Scientific American.
Teori ini didukung oleh Neppe yang sempat mengadakan survei pada dekade 1980-an. Setidaknya 70 persen dari populasi yang pernah dijumpainya sempat mengalami déjà vu. Orang termuda yang pernah mengalami déjà vu dilaporkan berusia lima tahun.
Sampai saat ini memang belum ditemukan apa gerangan penyebab déjà vu. Namun beberapa pendekatan teoretis sudah pernah dilakukan. Sigmund Freud, ahli psikoanalisis itu sempat mengamati ihwal kondisi aneh ini. Menurut Freud, déjà vu terjadi ketika seseorang secara spontan teringat kembali pada sebuah fantasi yang muncul tanpa disadari. Karena hal ini tak disadari, maka kandungan fantasinya tidak bisa dicermati lebih lanjut. Ia hanya bisa teringat sepintas bahwa peristiwa yang terjadi detik itu sempat terlintas di benaknya entah kapan.
Proses Informasi
Lampinen yang memusatkan perhatian di bidang memori berpendapat, déjà vu kerap dijelaskan sebagai proses sebuah informasi. Herman Sno, misalnya, seorang psikolog asal Belanda yang memang ahli masalah déjà vu sempat menuturkan bahwa semua memori tersimpan dalam sebuah format di otak sama dengan yang digunakan untuk menyimpan gambar holografi. Yang dimaksud holografi oleh Sno adalah gambar tiga dimensi yang dihasilkan oleh sinar laser. Hasil gambarnya kita kenal dengan nama hologram.
Tidak seperti fotografi tradisional, setiap bagian hologram mengandung semua informasi yang diperlukan untuk menghasilkan gambar secara keseluruhan. Makin kecil sebuah bagian dipakai, makin sedikit kemiripan hasil gambar dengan aslinya.
Berangkat dari teori ini maka memori manusia bekerja dengan cara analog. Maka bisa disimpulkan bahwa pengalaman déjà vu terjadi ketika seseorang mengalami situasi yang cocok dengan yang pernah terlintas di benaknya di masa silam.
”Bisa juga dilakukan pendekatan déjà vu sebagai kecocokan model memori secara keseluruhan. Dari sisi ini maka sebuah situasi bisa jadi terkesan sama bagi satu atau dua orang sekaligus,” tutur Lampinen yang memiliki laboratorium khusus untuk menganalisis memori ini.
Usaha untuk memahami apa itu déjà vu juga melanda dunia neuro science (ilmu saraf) yang lebih memusatkan perhatian ke otak daripada kejiwaan manusia. Para ahli bidang ini membedakan memori menjadi dua bagian, yakni yang berasal dari ingatan kesengajaan dan keserupaan. Sebagai contoh, mayoritas orang bisa secara tak sengaja teringat pada ciuman pertamanya. Mereka secara mental mampu membawa dirinya kembali ke masa lalu. Tapi ada saatnya kita bertemu seseorang yang sudah pernah kita jumpai sebelumnya tanpa ingat kapan dan di mana.
Para ilmuwan percaya bahwa sistem memori termasuk di dalamnya korteks bagian depan dan media hippocampus bisa mengumpulkan kembali memori lama secara tidak disengaja. Hal ini terhubung juga dengan parahippocampal gyrus yang menjadi media perasaan adanya kesamaan.
Josef Spatt dari University of Lyon, Prancis merupakan orang pertama yang berargumen bahwa déjà vu bisa terjadi ketika parahippocampal gyrus dan area yang terhubung teraktifkan dalam keadaan normal sesuai berfungsinya korteks bagian depan beserta hippocampus. Kondisi ini menghasilkan sebuah perasaan kuat yakni keyakinan adanya kesamaan suatu peristiwa tapi tidak diikuti dengan ingatan yang disengaja. Dalam hal ini maka kita tak mampu mengingatnya seperti saat kita mengenang ciuman pertama kita beberapa tahun silam.
Hingga hari ini, penelitian ihwal pengalaman aneh ini masih terus dilakukan. Dan mirip dengan mimpi, déjà vu sangat sulit dijelaskan dengan mudah dan sederhana. Bahkan beberapa kalangan rohaniwan berpendapat bahwa déjà vu merupakan bukti adanya reinkarnasi. Betulkah? Agaknya déjà vu akan terus menjadi misteri.(mer)


sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0303/12/ipt03.html
...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Filsafat Sosial Ali Shari’ati: Sebuah Pengantar[i] M. Subhi-Ibrahim


Karakter Filsafat Shariati

1) Motif Praxis

Pemikiran, ide, maupun gagasan cemerlang yang lahir dari seorang pemikir tak bisa dilepaskan dari ruang sosio-politik dan kultural dimana ia hidup. Pemikiran adalah buah interaksi individu dengan realitas. Suatu pemikiran akan kehilangan baju historis dan ruh inspirasinya bila diisolasikan dari ruang dan waktu dimana ia lahir. Filsafat sosial Ali Shari’ati pun demikian. Shari’ati tak bisa dilepaskan dari konteks Iran. Pergolakkan dan krisis di Iran era 60-70-an adalah “ibu kandung” filsafat sosial Shari’ati.

Sesungguhnya, agenda utama aktivitas intelektual Shari’ati bukan menyusun suatu teori filsafat. “Saya tidak ingin sibuk dengan teori-teori. Saya bukan seorang teoritikus. Teori-teori adalah baik untuk universitas-universitas—bukan untuk saya. Teori-teori itu tidak dapat melicinkan tujuan saya,” aku Shari’ati.[ii] Tujuan utama dan Titik-bidik Shari’ati adalah masalah bagaimana menganjurkan orang agar beraksi seperti Imam Husain. Shari’ati yakin, Imam Husain telah berkorban demi membebaskan pengikutnya dari tekanan politik dan sosial.[iii]

Sebagai contoh, karyanya al-Hajj. Dalam buku tersebut, di satu sisi Shari’ati memang membongkar simbol-simbol, menggali makna dan filsafatnya. Namun, di sisi lain ia bicara tentang penderitaan, penindasan dan kesyahidan (martyrdom). Dari situ pula ia merekonstruksi gagasan tentang pembebasan, kemerdekaaan dan perjuangan rakyat melawan penindasan. Shari’ati terkesan sedang berperan sebagai arsitek sebuah revolusi. Bahkan menurut Hamid Alghar, di jantung gugus fikir Shari’ati, yang banyak ia lontarkan di banyak tempat dan kesempatan, terkandung misi revolusi.[iv]

2) Inklusifitas Referensial dan Eklektisme-Kritis

Harus diakui, bila melacak sumber pemikiran Shari’ati, maka akan ditemukan sebuah panorama yang menunjukkan sebuah keterbukaan (inklusifitas) rujukan. Shari’ati, secara tidak sungkan-sungkan mengutip dan memetik berbagai khazanah pemikiran, baik dari tradisi Barat, Timur maupun Islam.

Dalam banyak karya Shari’ati, bisa dijumpai nama-nama pemikir besar yang ia rujuk, seperti Durkheim, Fanon, Sartre, Heidegger, Marx, Nietzche, Bergson dari tradisi pemikiran Barat, Radakrishnan dari tradisi pemikiran India (Timur), atau Rumi dari tradisi pemikiran Islam.

Keterbukaan dalam rujukan mengantarkan Shari’ati pada suatu gaya (style) berfikir eklektis.[v] Eklektisme, sebagai suatu gaya berfikir, telah dipraktekkan oleh banyak filosof muslim, seperti al-Kindi, pada era filsafat Islam klasik, atau Mohammad Iqbal, pada kurun Modern.

Dalam meramu pemikirannya dengan bahan ide yang kaya, Shari’ati memiliki sikap mendua. Di satu sisi menerima, namun di sisi lain mengkritik habis suatu pemikiran. Kepekaan paradoksal Shari’ati ini bisa dimengerti dari motif dasar kerangka berfikirnya. Motif terdalam yang menggugah Shari’ati adalah motif praxis, yaitu pembebasan, khususnya pembebasan rakyat Iran dari despot-tirani Shah Iran. Maka baginya, perlu sebuah pemikiran yang bisa menjadi ideologi pembebasan yang mampu mengubah kondisi sosio-politik secara revolusioner. Oleh karena itu, Shari’ati selalu melihat segala khazanah pemikiran dari perspektif pembebasan tersebut.

Secara umum, ada dua tradisi pemikiran yang coba dipadukan oleh Shari’ati guna memenuhi obsesi intelektual tersebut, yaitu tradisi pemikiran Islam dan tradisi pemikiran Barat. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa butir pemikiran yang ia serap dari dua tradisi tersebut.

Pertama, dari tradisi Islam, Shari’ati banyak menyerap istilah-istilah kunci doktrin Islam seperti tauhid, syahadah, jihad, ijtihad, ‘adalah. Istilah dan konsep religius itu oleh Shari’ati direinterpretasikan melalui satu kerangka konseptual, yaitu bahwa Islam yang otentik (sejati) adalah Islam yang memihak kepada rakyat, membela kaum tertindas, dinamis, progresif dan revolusioner.

Kekentalan paradigma itu tampak dalam beberapa karya Shari’ati yang mengkritisi paham keagamaan yang banyak dianut oleh umat Islam (Syi’ah) Iran.[vi] Menurut Shari’ati, Syi’ah yang otentik adalah Syi’ah Alawi, yang ia sebut sebagai syi’ah merah (red Shi’sm). Syi’ah Merah merupakan Syi’ah yang di dalamnya bergolak semangat revolusioner, pencarian kebebasan, keadilan, bersandar pada rakyat dan berjuang dengan tegar melawan penindasan, kejahilan serta kemiskinan. Singkatnya, seperti dikemukakan Ira M. Lapidus (professor sejarah di Universitas Kalifornia, Barkeley) bahwa dalam benak Shari’ati tertanam keyakinan bahwa syi’ah (sejati) merupakan suatu agama protes.[vii] Lawan Syi’ah merah adalah Syi’ah hitam, yaitu syi’ah yang meninggalkan massa rakyat, menjadi stempel penguasa yang menindas, dan menina-bobokan umat.[viii]

Inti adopsi dan reinterpretasi Shari’ati terhadap doktrin Islam adalah mentransformasikan agama dari sekedar ajaran etika individual menjadi ideologi revolusioner yang mampu mengubah dunia. Dalam The Oxford Enciylopedia of the Modern Islamic World diungkapkan bahwa “Agama, dalam pandangan Shari’ati, dapat mengantarkan orang pada komitmen ideologi untuk membebaskan individu dari tekanan”[ix]

Kedua, dari pemikiran Barat, Shari’ati banyak memetik ide-ide cemerlang. Interaksi yang intensif dengan wacana serta pergolakan pemikiran di Barat, selama di Paris, membekas dalam benak Shari’ati dalam bentuk yang paradoksal pula. Bagi Shari’ati, pola pikir Barat memiliki dua sisi paradoksal. Di satu sisi menguntungkan dan berguna, tetapi di sisi lain merugikan dan memuakkan. Menguntungkan, dalam arti, pemikiran Barat mampu memberi horizon berfikir baru dalam melihat realitas, akan tetapi memuakkan karena menyisihkan, menyepelekan bahkan memberangus sisi spiritual yang merupakan salah satu ciri esensial manusia.

Sisi positif yang dilihat Shari’ati dari tradisi pemikiran Barat adalah kemampuan dan ketajaman instrumen ilmiah Barat dalam menyoroti dan menganalisa realitas, khususnya realitas sosial. Pada bidang analisa sosial ini Shari’ati banyak menukil pemikiran Barat. Minimal ada dua aliran besar pemikiran Barat yang dominan diadopsi Shari’ati dalam filsafat sosialnya, yaitu:

1. Marxisme.

Shari’ati menyepakati “kerangka” pikir Marxisme dengan meminjam konsep konflik dialektik. Istilah Shari’ati tentang determinisme historis (jabr-i tarikh-i) pun diambil dari khazanah Marxisme. Bagi Shari’ati, figur Karl Marx bisa dibedakan menjadi tiga figur: Marx muda, Marx dewasa dan Marx tua. Marx muda lebih sebagai Marx yang menekankan dimensi ekonomi dalam analisisnya dan ateistik. Marx dewasa adalah tokoh sosiolog yang mengkaji tentang bagaimana penguasa menindas yang dikuasai, hukum determinisme historis, bukan determinisme ekonomik, super-struktur dan infra-struktur masyarakat, ideologi. Marx tua adalah Marx “sang politikus”, yang memimpin gerakan komunisme internasional. Dari ketiga figur Marx tersebut, Shari’ati lebih kagum dan banyak menyerap pikiran dari Marx dewasa.[x]

2. Eksistensialime

Filsafat eksistensialime memberi “mata baru” bagi Shari’ati untuk melihat individu. Inti pikiran yang diserap Shari’ati adalah bahwa individu dengan segala kebebasannya, harus bertanggung jawab atas semua tingkah-polanya.

3) Filsafat yang Menggerakkan

Seperti telah disitir di muka bahwa Shari’ati mengolah dan menyusun filsafat sosialnya bukan tanpa motif. Dorongan terbesar yang menggugah Shari’ati adalah membebaskan rakyat Iran dari rejim Shah Iran yang korup, menindas dan otoriter.[xi] Untuk tujuan praxis tersebut, Shari’ati secara sadar menciptakan sebuah filsafat yang bisa menjelma sebagai ideologi pembebasan.[xii] Bagi Shari’ati, filsafat tidak boleh netral. Ia harus memihak. Filsafat yang “bebas kepentingan” atau bebas nilai hanya akan menjadi eksplorasi melangit, tak membumi, dan asing. Bahkan bila filsafat ditempatkan sebagai ide netral, maka ia bisa dimanfaatkan, dimanipulasikan untuk melegitimasi kekuasaan atau sekedar sebagai aktifitas pelipur lara komunitas elit intelektual saja.[xiii]

Selain sisi kenetralan filsafat yang dikritik, Shari’ati pun secara eksplisit menyindir filsafat yang “melangit” dengan sangat tajam. Dalam The Visage of Mohammed, Shari’ati mengatakan:

Jika kita mencopot Sokrates dan murid-muridnya dari sejarah, apa yang terjadi? Hanya perpustakaan dan akademi-akademi yang akan keluar menjerit-jerit. Tetapi rakyat jelata tak akan tahu tentang itu. dan, mereka tak akan merasa kehilangan[xiv]

Dalam buku yang sama, Shari’ati melanjutkan bahwa:

Tak ragu lagi, bagi Barat dan Metrale, Spartakus lebih berguna dan menguntungkan ketimbang sebuah akademi penuh dengan Plato dan Aristoteles. Sedang bagi Timur, Abu Dzar, seorang Arab Badui, lebih efektif ketimbang ratusan Ibn Shina, Ibn Rusyd dan Mulla Shadra[xv]

Sikap kritis Shari’ati atas filsafat bukan berarti bahwa ia menolak mentah-mentah filsafat. Shari’ati hanya tak setuju bila filsafat semata menjadi olah-pikir yang tak menyentuh kehidupan nyata, dan hanya “membicarakan” realitas tanpa mampu berkomunikasi, dan “mengubah” realitas. Hal ini dibuktikan oleh Shari’ati. Efektifitas ide-ide Shari’ati bisa dilihat secara nyata dalam revolusi rakyat Iran, 11 Januari. Hamid Algar, dalam pengantar Marxism and Other Western Fallacies karya Shari’ati, menjelaskan bahwa:

Kalimat-kalimatnya yang mengesankan dari tulisan-tulisannya menjadi slogan revolusi yang siap pakai tanpa perlu diutak-atik dan dikomentari kembali. Tulisan tersebut dicantumkan pada bendera-bendara yang selalu dibawa pada demonstrasi besar yang dilakukan selama Revolusi Iran. “Syuhada adalah jantung sejarah!’, ‘Setiap hari adalah Asyura, setiap tempat adalah Karbala! ’”[xvi]

Dialektika Sosiologi:

Pokok Filsafat Shariati

1) Antropologi : Dasar Dialektika Sosiologi

Dialektika sosiologi dibangun berdasarkan suatu kerangka ontologi dalam bentuk citra hakikat manusia (antropologi). Artinya, Shari’ati menjadikan paradigma humanistik sebagai pondasi dialektika sosiologi-nya. Dalam basis antropologis itu, manusia dicitrakan sebagai : pertama, makhluk (ciptaan) Tuhan, kedua, dicipta dari dua unsur esensial, yakni tanah dan ruh ilahi, ketiga, posisinya di bumi sebagai khalifah-Nya, dan keempat, diberi keistimewaan ilmu dan kebebasan kehendak. Dua unsur pembentuknya menjadikan manusia sebagai makhluk dua dimensi (bi-dimensional). Berkat dua unsur esensial yang saling bertentangan itu pula, manusia diistilahkan Shari’ati sebagai realitas dialektis. Kondisi konflik dialektis abadi internal diri manusia menjadikannya sebagai fenomena dialektik itu sendiri. Sepanjang hidupnya, manusia tak bisa lepas dari konflik dialektis tersebut. Kualitas kemanusiaan bisa diukur dari kesuksesan dalam menjalani konflik dialektik itu. Insan adalah manusia yang telah memihak sisi ruh ilahi, mampu meloloskan diri dari empat penjara manusia (alam, sejarah, masyarakat dan ego) yang mendeterminasi hidupnya. Sedangkan basyar adalah manusia yang masih terkurung oleh empat kekuatan deterministik itu. Oleh karena itu, manusia ideal adalah manusia dengan kualitas insan tersebut. Manusia dengan kualitas insan tersebut merupakan kerangka dasar rausyanfikr (pemikir yang tercerahkan) sebagai penggerak revolusi sosial.

2) Dialektika : Hukum Sosial

Murtadha Muthahari menulis dalam Society and History,”apabila masyarakat memiliki eksistensi yang nyata, maka ia tentu mempunyai hukum-hukum yang khas.”[xvii] Bagi Shari’ati, hukum yang khas itu adalah hukum dialektika. Sebagaimana manusia individual, masyarakat pun merupakan lokus dialektika. Di dalamnya berlaku hukum dialektika. Hal ini bisa dilihat pada:

Pertama, sejarah masyarakat. Masyarakat berkembang secara historis melalui dua tahap: zaman habil (pastoralis), dan zaman Qabil (agrikulturalis). Hukum sejarah berbentuk dialektika-historis dimana tahap Habil diganti oleh anti-tesisnya (tahap Qabil), dan berakhir dengan kembalinya tahap Habil. Dengan kata lain, dialektika historis bergerak secara siklis. Inilah yang dikenal determinisme historis (jabr-e tarikh).

Kedua, anatomi masyarakat pun menunjukkan bahwa dialektika merupakan hukum yang mendasarinya. Super-struktur masyarakat memiliki dua struktur dasariah, yakni struktur Habil dan struktur Qabil. Karena masyarakat berbentuk dua struktur, maka kutub masyarakat pun terbelah menjadi dua kutub utama, yaitu: kutub Qabil (kelas-kelas penguasa) dan kutub Habil (kelas-kelas yang dikuasai). Di balik semua pengkutuban tersebut ada penopang dasar yang mengukuhkan dua struktur dan kutub sosial itu. Penopang dan pilar tersebut adalah infra-struktur sosial yang berbentuk pandangan dunia (jahan bini). Sebagaimana polarisasi struktur dan kutub sosial, pandangan dunia pun terdiri dari dua model, yakni pandangan dunia tauhid dan pandangan dunia syirk. Pandangan dunia tauhid melandasi cita-cita masyarakat ideal (ummah). Jadi, bagi Shari’ati, berdasarkan eksplanasinya, hukum yang menjadi sunnah (norma) dasar penggerak dinamika sosial adalah hukum dialektika.

3) Tauhid : Teropong Realitas

Shari’ati menyajikan konsep tauhid bukan sebagai konsep teologi-teoritis. Shari’ati memaknai tauhid sebagai jahan bini (pandangan dunia). Bagi Shari’ati, tauhid adalah paradigma untuk menatap realitas secara lebih radikal, baik realitas fisik atau meta-fisik, dalam bingkai unitas (kesatuan). Tauhid berfungsi sebagai cara memandang realitas (epistemologi). Dengan menempatkan tauhid seperti ini, tampaknya Shari’ati ingin agar implikasi epistemologi tauhid dapat menjadi basis tata-nilai dalam segala aktivitas manusia, baik secara individual maupun sosial. Bila tata-nilai tersebut menjadi paradigma individu-individu dalam meneropong realitas, maka cita-cita terwujudnya masyarakat ideal bisa menjadi kenyataan. Individu-individu tauhid bisa mengkristal menjadi ummah atau masyarakat tauhid.

4) Ummah : Sintesa Basis Material dan Basis Spiritual

Konsep ummah yang digagas Shari’ati sangat khas dan unik. Seperti dalam kisah Habil dan Qabil, keterbelahan sosial bermula dari basis material masyarakatnya, yakni dimensi ekonomi (pekerjaan). Oleh karenanya, Shari’ati menaruh ekonomi sebagai kerangka dasar yang menjadi pilar ummah. Dalam sistem sosial ummah berlaku persamaan dan keadilan sebagai nilai asasi, serta tak ada kelas sosial (sistem sosialistik-habilian). Imamah merupakan pilihan Shari’ati sebagai sistem politik yang menata kehidupan politis. Ummah merupakan sintesa dua kutub yang mendasari terbentuknya masyarakat, yakni kutub basis material (kerangka dasar dan sistem sosial) dan kutub basis spiritual (sistem politik), dalam konstruksi masyarakat idealnya.

5) Al-Nas dan Rausyanfikr : Aktor Revolusi Sosial

Menurut Shari’ati, revolusi sosial bukan hanya suatu keharusan tapi juga suatu keniscayaan. Pemikirannya ini didasarkan pada teori determinisme-historis. Dalam teori tersebut, sejarah masyarakat manusia bergerak secara siklis, dimana tahap pertama merupakan masa jaya sistem Habil. Selanjutnya, pada tahap kedua, terjadi pergeseran. Masyarakat dikuasai sistem Qabil. Di akhir tahapan, sistem Habil kembali merebut kendali masyarakat. Transisi antara tahap kedua dan tahap ketiga berbentuk revolusi sosial. Revolusi sosial berarti bahwa pelaku utama revolusi tersebut adalah massa atau rakyat (al-nas). Kendalanya, al-nas tak selalu sadar akan kondisi ketertindasan mereka dalam masyarakat Qabilian. Oleh karena itu, dibutuhkan figur yang “memicu dan menumbuhkan” kesadaran akan adanya konflik dialektis di masyarakat. Figur tersebut adalah rausyanfikr. Rausyanfikr bekerja tidak dengan tangan kosong. Ia menggerakkan kesadaran revolusioner massa dengan instrumen ideologi. Jadi, aktor proses kelahiran revolusi sosial adalah rausyanfikr, dan pelaku gerakan revolusinya sendiri adalah al-nas (massa, rakyat).

Wa Allahu a’lam



[i] Tulisan ini adalah hasil pemadatan dari tesis saya di STF Driyarkara, Jakarta, berjudul: Dialektika Sosiologi: Suatu Kajian atas Filsafat Sosial Ali Shariati.

[ii][I do not wish to deal with theories. I am not a theorist. Theories are good for universitirs—not for me. They cannot serve my purpose.] Ali Shari’ati, Man and Islam, (Mashhad : University of Mashhad, 1982), h. 268.

[iii]John L. Esposito (Ed.), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World , Vol. 4. Oxford: Oxford University, 1995h. 48.

[iv]Lihat : Preface Hamid Algar untuk buku Ali Shari’ati, Marxisme and Other Western Fallacies : An Islamic Critique, (Barkeley : Mizan Press, 1980)h. 8.

[v]Dalam kaitan dengan hal ini, H.E. Chehabi berkomentar bahwa referensi dalam karya-karya Shari’ati sangat eklektik. H.E. Chehabi, Iranian Politics and Religious Modernism : The Liberation Movement of Iran Under The Shah and Khomeini, (London: I.B Tauris, 1990), h. 78.

[vi]Syi’ah memiliki beragam mazhab. Dan, mazhab yang diyakini mayoritas orang Iran adalah “syi’ah duabelas.” Disebut dua belas karena mereka mempercayai ada dua belas figur yang menjadi imam, yaitu: Ali ibn Abi Thalib, Hasan ibn Ali, Husain ibn Ali, Ali Zain al-Abidin (al-Sajjad), Muhammad al-Baqir, Ja’far al-Shiddiq, Musa al-Khazim, Ali al-Ridha, Muhammad al-Jawwad, Ali al-Hadi, Hasan al-Askari, dan Muhammad al-Muntazar (al-Mahdi). Keterangan lebih lanjut bisa dilihat dalam : Allamah Sayyid Muhammad Husayn Tabataba’i, Shi’a, (Qum: Ansariyan Publishing, 1981), h. 75-84.

[vii]Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, (Cambridge: Cambridge University Press, 1988), h. 588.

[viii]Tentang Syi’ah Merah (Alawi) dan Syi’ah Hitam (Syafawi) lebih lanjut lihat Ali Shari’ati, Red Shi’ism, (Tehran: The Shari’ati Foundation, 1979) dan Nikki R. Keddie, Roots of Revolution: An Interpretative History of Modern Iran, (New Haven and London: Yale University Press, 1981), h. 218-220.

[ix][Religion, in Shari'ati perspective, lends itself to ideological commitment for the emancipation of the individual believer from oppression] John L. Esposito, The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic World, h. 48.

[x] Ervand Abrahamian, Radical Islam: the Iranian Mojahedin, (London: I.B. Tauris, 1989), h. 114-115.

[xi]Gambaran korupsi yang maha-dahsyat diungkap oleh Fereydon Hoveioda, Duta Besar Iran untuk PBB. Meskipun Fereydoun sendiri adalah seorang koruptor, namun ia tak tahan melihat korupsi Syah dan anggota keluarganya yang sudah tak masuk akal. Amin Rais, Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta, (Bandung: Mizan, 1997), h. 200.

[xii]Saya lebih memilih istilah “ideologi ”, bukan “teologi ” pembebasan dengan alasan bahwa Shari’ati, meski banyak menukil dan mengutip khazanah keagamaan (Islam), namun ia tak memfokuskan diri pada eksplorasi kajian keagamaan. Eksplorasinya lebih bersifat sosiologis. Bahkan, dalam salah satu tanya jawab, Shari’ati ditanya seorang peserta diskusi,”Mengapa, dalam Syi’a, the Messiah mesti anak dari Imam Hasan Askari ?” Shari’ati menjawab,”saya tak akan menyangkutkan diri saya dengan diskusi-disakusi teologi. Saya akan mendiskusikan isu tersebut sebagai seorang sosiolog.” Jelas, Shari’ati memposisikan diri, ketika mengungkap pikiran-pikirannya, bukan dalam kapasitasnya sebagai seorang teolog, tapi lebih sebagai seorang sosiolog. Ali Shariati, Awaiting the Religion of Protest, (Tehran: SOHOF Publications, 1991), h. 50.

[xiii] Kritik tajam Shari’ati atas sains dan filsafat “bebas nilai” bisa ditemukan, salah satunya, dalam Man and Islam pada bagian “ideology.” Ali Shari’ati, Man and Islam, (Mashhad: University of Mashhad, 1982), h. 189-229.

[xiv] [If we take Socrates and his students out of history what would happen? Only the libraries and the academies would come out with cries but the people would not even come to know everything about that in other words they shall not miss them]. Ali Shari’ati, The Visage of Mohammed, (Tehran: CIPIR, 1981), h. 6.

[xv] [Undoubtedly for West and the Metrale Spartacose is more useful and beneficial than an academy full of Platoes and Aristotles and for East Abuzar, a bedouine Arab is more effective than hundreds of Ibne Sina, Ibne Rushd and Mulla Shadra]. Ibid., h.7.

[xvi] [Memorable sentences from his writings served as ready-made revolutionary slogans, without need for any elaboration or commentary, and they were inscribed on banners carried in all of great demonstrations of the Iranian revolutionary: "The martyr is the heart of history!", "Every day is Ashura; every place is Karbala!"] Ali Shari’ati, Marxism and Other Western Fallacies, h. 8-9.

[xvii]Murtadha Muthahari, Society and History, (Tehran: The Council For Ten-Day Dawn Celebrations, 1985), h. 18.


...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...

Cara Mengukur Derajat Obesitas (Kegemukan)

Tidak ada seorang pun yang mau jadi obesitas! pernyataan ini sangat relevan dengan realita yang ada di masyarakat modern saat ini, termasuk Indonesia. Obesitas telah menjadi suatu epidemi global di seluruh dunia, dan disebut sebagai The New World Syndrome. Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakannya sebagai suatu worldwide epidemic, angka kejadiannya terus meningkat dimana-mana.

Pada umumnya Obesitas dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu Obesitas tipe Android dan Obesitas tipe Gynoid.

  1. Obesitas tipe Android
    Badan berbentuk gendut seperti gentong atau buah apel, perut membuncit kedepan, banyak didapatkan pada kaum pria, sehingga disebut pula obesitas tipe pria atau male type obesity. Tipe ini cenderung mengakibatkan penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke. Nama lain obesitas tipe ini adalah obesitas tipe sentral (central obesity), abdominal obesity, atau visceral obesity. Disebut obesitas viseral karena penimbunan lemak terjadi di dalam rongga perut (abdomen), tepatnya di sekitar omentum usus (viseral). Lemak viseral yang berlebihan ini memperoleh suplai darah dari pembuluh darah omentum, dan mengeluarkan banyak bahan kimia dan hormone ke dalam peredaran darah. Banyaknya lemak yang tertimbun dalam rongga perut mencerminkan makin lebarnya lingkaran pinggang (waist circumference) orang itu.
  2. Obesitas tipe Gynoid
    Banyak dijumpai pada kaum wanita, terutama yang telah masuk masa menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak seperti buah pir. Tipe ini dinamakan juga obesitas tipe wanita atau female-type obesity. Nama lain tipe ini adalah obesitas tipe perifer (peripheral obesity), atau gluteal obesity (dari kata gluteus yang berarti pantat).

Adapun cara menentukan derajat obesitas yang paling sering dipakai adalah dengan mengukur Body Mass Index atau BMI, yaitu dengan mengukur tinggi badan (dalam meter) dan berat badan (dalam kilogram), kemudian membagi berat badan dengan kuadrat dari tinggi badan. Lihat Rumus dibawah ini:

BMI = Berat Badan / ((Tinggi Badan (m)) x (Tinggi Badan (m)))

Contoh seseorang dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 160 cm, maka didapatkan

BMI = 70 / (1.6 x 1.6) = 27.3 (Gemuk)

Menurut WHO, BMI orang normal adalah 18,5 – 24,9. BMI kurang dari 18,5 dikatakan kurus. Sedangkan BMI 25 keatas disebut obesitas, yang dibagi pula dalam obesitas derajat satu (BMI 25 – 29,9), obesitas derajat dua (BMI 30 – 39,9), dan obesitas derajat tiga atau morbid / severe obesity (BMI 40 atau lebih). Untuk lebih rincinya, berikut adalah table klasifikasi obesitas menurut WHO dan umum:

KLASIFIKASI OBESITAS WHO BMI
POPULER / UMUM (kg/m2)
Underweight Kurus < 18,5
Healthy weight Normal 18,5 – 24,9
Obesitas derajat 1 Overweight / Gemuk 25 – 29,9
Obesitas derajat 2 Obesitas 30 – 39,9
Obesitas derajat 3 Obesitas Morbid / Berat > 40

Berat badan yang sehat, normal, atau ideal (Healthy Weight) adalah berat badan yang bukan Underweight, bukan pula Overweight (Kegemukan) atau obesitas, berarti BMI 20 – 25, lingkar pinggang dibawah 88 cm untuk wanita dan di bawah 102 cm untuk pria.

Sumber : (Hans Tandra, 2009)

...Klik disini untuk Baca Lanjutanna...